Nama : Gian
Maulana Hadi
Kelas : 4IB02A
NPM : 13413715
Judul Review : ANALISA
INDICON HYDROSULPHITE CONTROL SISTEM DENGAN
PEWARNA BAHAN JEANS di PT. GALANUSA TEKNIK KREASITAMA
ABSTRAKSI
Gian
Maulana Hadi . 13413715
ANALISA INDICON HYDROSULPHITE CONTROL
SISTEM DENGAN PEWARNA BAHAN JEANS di PT. GALANUSA TEKNIK KREASITAMA
PI. Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2017
Kata Kunci : GALANUSA TEKNIK
KREASITAMA, Sistem Kontrol dan Otomatisasi, INDICON HC
(
xii + 61
+ Lampiran )
Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi di berbagai bidang, ilmu pengetahuan terus menerus mengalami
peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya mesin baru yang semakin
canggih yang dapat mempermudah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Indicon
Hydrosulphite Control sendiri merupakan produk yang di hasilkan oleh PT
Galanusa Teknik Kreasitama untuk mempermudah produksi. INDICON Hydrosulphite
Control atau biasa di singkat INDICON HC adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menambahkan bubuk Hydrosulphite dengan bahan kimia lain seperti indigo pada
proses pewarnaan benang. Benang ini yang akan di gunakan untuk membuat bahan
jeans. Tujuan penggunaan INDICON HC adalah untuk konsistensi proses pewarnaan
benang yang lebih baik. System alat ini di
kendalikan seluruhnya dengan control PLC , sensor-sensor yang ada di INDICON HC
dikendalikan dengan PLC , mendeteksi ada
atau tidaknya perintah sinyal yang di jalankan terutama
motor-motor yang ada di INDICON HC. motor ini juga kecepatannya bisa di atur
dengan VSD (Variable Sped Drive) yang di utamakan menggunakan VSD ini adalah
motor screw feeder , alat ini juga bisa di atur sesuai kebutuhan yaitu dengan
HMI , HMI juga yang memerintahkan set point
yang kita butuhkan mengikuti actual yang sudah di tentukan di program dan
output yang di hasilkan oleh screw feeder bisa sesuai kebutuhan yang di
inginkan di HMI.
Daftar Pustaka (1987-2007)
1. Latar Belakang :
Semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi di berbagai
bidang, ilmu pengetahuan terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini
dibuktikan dengan terdapatnya mesin baru yang semakin canggih yang dapat
mempermudah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam hal ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa, terutama mahasiswa yang akan memasuki dunia industri
sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa yang akan mulai
bekerja atau merancang sesuai dengan keahliannya dan dapat mengimbangi teknologi
disetiap perkembangannya. Maka dari itu diperlukan tenaga ahli yang terampil
dan handal. Pada perkembangan zaman Indonesia juga merasakan dampaknya,
terutama perkembangan teknologi produksi.
Indicon
Hydrosulphite Control sendiri merupakan produk yang di hasilkan oleh PT
Galanusa Teknik Kreasitama untuk mempermudah produksi. INDICON Hydrosulphite
Control atau biasa di singkat INDICON HC adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menambahkan bubuk Hydrosulphite dengan bahan kimia lain seperti indigo
pada proses pewarnaan benang. Benang ini yang akan di gunakan untuk membuat
bahan jeans. Tujuan penggunaan INDICON HC adalah untuk konsistensi proses
pewarnaan benang yang lebih baik. sistem ini dapat mengontrol indigo cair yang
digunakan dalam proses pewarnaan benang bahan jeans. Ada beberapa jenis alat
yang ada diantaranya yaitu, Hydrosulphite Control , Feeding Control dan Tank Control.
Indicon Hydrosulphite Control di
kendalikan oleh PLC (Programebel Logic Contor). Terdapat Motor Agitator dan
Motor Screw sebagai beban dari Hydrosulphite. Sistem
kontrol menggunakan PLC mampu
mengontrol mesin – mesin atau proses dengan daya guna dan ketelitian yang tidak
tertandingi oleh sistem kontrol konvensional yang menggunakan relay elektromekanis.
2. Batasan
Masalah
Dalam Penulisan
Ilmiah ini penulis hanya membahas Indico Hydrosulphite sebagai alat produksi
yang ada di PT Galanusa Teknik Kreasitama.
Tujuan :
3. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari Penulisan Ilimiah ini adalah untuk menganalisa bagaimana system
Hydrosulpite dan dapat mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam kotak
panel dan mengetahui cara kerja Hydro control di PT Galanusa Teknik Kreasitama
4.
Landasan
Teori
4.1 INDICON HC[1]
INDICON
Hydrosulphite Control atau biasa di
singkat INDICONHC adalah suatu sistem
yang berfungsi untuk menambahkan bubuk Hydrosulphite
dengan bahan kimia lain seperti indigo pada proses pewarnaan benang. Benang
ini yang akan di gunakan untuk membuat bahan jeans. Tujuan penggunaan INDICONHC adalah untuk konsistensi proses
pewarnaan benang yang lebih baik. INDICONHC
di buat karena adanya perminatan dari pasar. Terdapat beberapa latar belakang
sehingga terbentuknya mesin ini.
Adapun
yang melatar belakanginya, ialah :
1.
Konsentrasi
yang terdapat pada bak pewarnaan tidak stabil.
2.
Jika
bubuk Hydrosulphite terkena udara
maka konsentrasinya akan hilang.
3.
Konsentrasi
yang terdapat di bak dapat di amati.
4.2 Programmable Logic Controller (PLC)[2]
Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang
dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang
kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang
tidak berpengalaman dalam mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan
dengan garis dan peralatan pada suatu diagram ladder. Hasil gambar tersebut
pada komputer menggambarkan hubungan yang diperlukan untuk suatu proses. PLC
akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output apakah harus ON atau
OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi. Bentuk PLC dapat di lihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.1 PLC (Programmable Logic Controller)
PLC pada awalnya
sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya
bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator.
Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa
4.3 Adjustable Sped Drive (ASD)[3]
Adjustable kecepatan drive (ASD) atau variabel-speed drive (VSD)
menjelaskan peralatan yang digunakan untuk mengontrol kecepatan mesin. Banyak
proses industri seperti jalur perakitan harus beroperasi pada kecepatan yang
berbeda untuk produk yang berbeda. Dimana kondisi proses menuntut penyesuaian
aliran dari pompa atau kipas angin, memvariasikan kecepatan drive dapat menghemat
energi dibandingkan dengan teknik lain untuk kontrol aliran.
4.4 Box Panel
Box Panel adalah bagian luar dari
panel yang berfungsi sebagai tempat dari rangkain-rangakaian panel itu sendiri.
Box Panel ini terbuat dari bahan logam, oleh karena itu dalam rangkaian panel
diberi ground agar aman bagi pengguna.
Box panel listrik memiliki peranan
dan fungsi yang sangat penting karena berfungsi untuk menjaga keamanan pada
saat terjadinya gangguan dalam aliran listrik, selain itu box panel berguna
untuk melindungi panel listrik dari kerusakan baik itu yang disengaja ataupun
tidak disengaja
4.5 Kontraktor Magnet
Kontaktor magnet merupakan jenis
saklar yang bekerja secara magnetic yaitu kontak ( no & nc ) bekerja
apabila kumparan di aliri arus / tegangan, penggunaan kontaktor magnet jauh
lebih baik dari pada saklar biasa.
sebuah kontaktor magnet terdiri dari :
1. Kumparan / Koil.
2. Beberapa Kontak NO ( Normally Open )
3. Beberapa Kontak NC ( Normally Close )
Kumparan / koil adalah lilitan yang
apabila di aliri arus / tegangan maka akan tejadi magnetisasi yang akan menarik
kontak - kontaknya sehingga input & output pada kontak no akan terhubung
& sebaliknya untuk kontak nc akan terputus / tidak terhubung.
4.6 MCB (Miniature Circuit Breaker)[6]
MCB merupakan kependekan dari
Miniature Circuit Breaker (bahasa Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak
PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi
listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga
berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera
memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang
telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah
1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya. Nominal MCB
ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah
Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan
arus nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A. Beberapa satuan
listrik di bawah ini:
1. Satuan dari tegangan istrik: Volt
2. Satuan dari arus listrik: Ampere
3. Satuan dari hambatan listrik: Ohm
4. Satuan dari daya listrik: Watt
4.7 Relay
Sebuah relay adalah elektrik
dioperasikan saklar. Banyak relay menggunakan elektromagnet untuk mekanis
mengoperasikan switch, tetapi prinsip-prinsip operasi lain juga digunakan,
seperti relay solid-state . Relay digunakan di mana perlu untuk mengendalikan
rangkaian dengan sinyal rendah daya terpisah, atau di mana beberapa sirkuit
harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama digunakan dalam jarak jauh
telegraf sirkuit amplifier: mereka mengulangi sinyal yang datang dari satu
sirkuit dan dikirimkan kembali pada sirkuit lain. Relay digunakan secara luas
dalam pertukaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasi logis.
4.8
HMI (Human Machine Interface)
Human Machine Interface (HMI) adalah sistem yang menghubungkan antara manusia dan
teknologi mesin. HMI dapat berupa
pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun melalui visualisasi
komputer yang bersifat real time.
Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang
dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya. Port yang
biasanya digunakan untuk controller dan
akan dibaca oleh HMI antara lain
adalah port com, port USB, port RS232 dan
ada pula yang menggunakan port
serial. Bentuk HMI dapat
di lihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.2 Bentuk HMI
4.9 Power Suplay
Power supply adalah perangkat keras
berupa kotak yang isinya merupakan kabel-kabel untuk menyalurkan tegangan ke
dalam perangkat keras lainnya. Perangkat keras ini biasanya terpasang di bagian
dalam box panel. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power
supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah). Besarnya listrik
yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan
satuan Watt.
Power Supply berfungsi sebagai
penyuplai tegangan listrik langsung kepada komponen-komponen yang berada di
dalam box panel. Power Supply juga berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi
DC, karena perangkat yang ada pada PLC ada yang dapat beroperasi dengan arus DC
yaitu sebaigai analognya. Jenis-jenis power supply yaitu:[6]
5 Pembahasan
Diagram Blok
Gambar 4.1
Diagram Blok Indicon HC
Sistem ini diawali dengan operator
panel, operator panel tersebut berfungsi mengontrol semua yang ada di perangkat
panel, dan dalam arti lain untuk menghidupkan atau memulai INDICON HC ini bekerja. Kemudian menuju ke HMI, HMI ini dapat berupa pengendali dan visualisasi status
baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online
dan real time
dan terhubung ke PLC menggunakan kabel eternet, dan PLC ini yang mengontrol
semua keseluruhan alat INDICON Hydrosulphite Unit kemudian mentransfer data ke komputer, program
yang di hasilkan oleh PLC akan muncul ke komputer untuk mengontrol apakah ada
kesalahn atau tidak sebelum sampai ke
alat INDICON Hydrosulphite Unit
5.1
Flowchart proses sirkulasi pada sistem
INDICON HC
Deskripsi flowchart proses sirkulasi :
Pada saat
proses sirkulasi ini di hidupkan, jika tangki HC terdeteksi kosong maka akan
mengirimkan sinyal untuk membuka pneumatic bold valve. Jika keadaan tangki
berisi cairan dan cairan kimia menyentuh batas minimum pada sensor Float Level Switch maka akan mengirimkan
sinyal untuk menghidupkan pompa. Jika keadaan tangki penuh dan cairan kimia
menyentuh batas maksimum pada sensor Float
level switch maka akan mengirimkan sinyal untuk menutup pneumatic bold
valve maka cairan indigo akan keluar.
5.2
Komponen Utama INDICONHC
Terdapat dua
komponen utama yang membangun INDICONHydrosulphite
Control System yaitu INDICON Hydrosulphite
Unit dan Panel INDICON Hydrosulphite
Control.
Gambar 4.2
INDICON Hydrosulphite Unit
Gambar 4.3
Panel INDICON Hydrosulphite Control
5.2.1
Komponen pada
INDICON Hydrosulphite Unit
Berikut adalah
komponen yang terdapat pada INDICONHydrosulphite
Control System sebagai berikut:
1.
Pompa
Sirkulasi
Pompa adalah suatu mesin yang
digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ketempat lain, melalui
suatu media pipa (saluran) dengan cara menambah energi pada cairan,
yangdipindahkan dan berlangsung kontinyu.Pompa digunakan untuk mesuplay cairan
bertekanan rendah dan tinggi dengan kecepatanaliran yang tinggi dan rendah,
yang bergantung pada aplikasinya.Pompa
Pompa
Sirkulasi
Gambar
4.4 Pompa Sirkulasi
2.
Tangki
Pencampur
Tangki
ini berfungsi sebagai tempat pencampuran antara Hydrosulphite dan bahan kimia lainnya untuk proses pewarnaan bahan
jeans. Di dalam tangki terdapat plat dan di dalamnya di pasang Float level switch. Plat ini berfungsi
untuk menahan putaran arus di atas tangki agar air di dalam tangki tidak
menimbulkan busa dan saluran pipa yang masuk ke dalam tangki sengaja di buat
miring supaya terjadi perputaran.
Gambar
4.5 Tangki Pencampur Hydrosulphite
Control
3.
Pneumatic Valve
Pneumatic Valve
adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat
gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Pneumatic valve ini di integrasikan
dengan solenoid sedangkan solenoid ini di gerakan secara electric. Jadi pada saat ada tekanan
angin masuk seleoid itu akan terbukan atas perintah sensor yang ada ada di pipa
tersebut.
Gambar 4.6 Pneumatic Valve
4.
Float Level
Switch
Float
Level Switch berfungsi untuk memberikan sinyal agar tidak overflow dan kosong. Jika campuran Hydrosulphite dan Indigo mencapai titik Max, maka secara otomatis flow level switch akan memberikan sinyal
untuk menutup pneumatic valve agar
tidak overflow, sedangkan jika campuran
berada di titik Low maka akan membuka
pneumatic valve untuk mengalirkan
Indigo kedalam tangki.
Gambar 4.7 Float
Level Switch
5.
Sensor Flow Switch
Sensor
Flow Switch
berfungsi sebagai pendeteksi ada atau tidaknya aliran yang telah di pompa
menuju tangki pencampur. Sensor ini digunakan sebagai proteksi, jika tidak ada
aliran maka powder tidak boleh masuk
kedalam tangki agar tidak terjadi penyumbatan dalam pipa.
Gambar
4.8 Flow Switch
6.
Level
Transmitter
Level transmitter adalah
suatu alat ukur elektronik yang berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu
medium liquid,dimana alat ini terdiri atas dua bagian yaitu blok sensor dan amplifier. Dalam INDICON HC
ini level transmitter berfungsi
sebagai sensor masukan (feedback)
untuk PID Kontrol. Berikut ini adalah bentuk fisik dari level transmitter :
Gambar
4.9 Level transmitter
7.
Gate Valve
Gate
valve adalah jenis katup yang digunakan
untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk
bulat atau persegi panjang. Fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve bukan untuk mengatur besar
kecil laju suatu aliran fluida dengan
cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve
ini harus benar benar terbuka (fully open)
atau benar-benar tertutup (fully close).
Gambar
4.10 Gate Valve
8.
Hopper
Hopper merupakan tempat
untuk memasukan bubuk Hydrosulphite,
sebelum ditambahkan kedalam tangki pencampur melalui Screw feeder. Terdapat vibrator
didalam Hopper yang berfungsi agar bubuk Hydrosulphite
bisa turun menuju Screw feeder.
Gambar 4.11 Hopper
9.
Motor Screw Feeder
Motor Screw Feeder merupakan motor
yang menggerakan screw feeder. RPM
dari motor ini adalah 1450/1750 sedangkan daya yang digunakan adalah 0,4kw.
Gambar 4.12 Motor Screw Feeder
10.
Screw feeder
Merupakan
alat untuk mendorong bubuk Hydrosulphite
kedalam tangki pencampur.Screw feeder
digerakan oleh motor yang sudah diatur kecepatan RPM nya oleh VSD (Variable Speed Driver). Screw ini yang digunakan untuk mengukur
jumlah powder yang ingin di dapatkan.
Gambar 4.13 Screw feeder
11.
Motor Agitator
Motor Agitator merupakan motor
yang menggerakan agitator. RPM dari motor ini adalah 1450/1750 sedangkan
daya yang digunakan adalah 0,4kw.
Gambar 4.14 Motor Agitator
12. Agitator
Agitator merupakan alat pengaduk bubuk Hydrosulphite agar tidak padat.Agitator digerakan oleh motor sesuai dengan timer.
Gambar
4.15 Agitator
13. Pneumatic Valve
Pneumatic
Valve adalah jenis katup yang digunakan
untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk
bulat atau persegi panjang. Pneumatic
valve ini di integrasikan dengan solenoid
sedangkan solenoid ini di gerakan
secara electric. Jadi pada saat ada
tekanan angin masuk seleoid itu akan terbukan atas perintah sensor yang ada ada
di pipa tersebut.
14.
Sensor
proximity
Sensor
proximity merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk mendeteksi ada
atau tidaknya suatu objek. Sensor proximity
dapat mendeteksi keberedaan benda disekitarnya tanpa ada kontak fisik dengan
benda tersebut. Cara kerja Sensor
proximity ini yaitu dengan memancarkan medan elektromagnetik dan mencari
perubahan bentuk medan elektromagnetik pada saat benda di deteksi. Pada INDICON
HC sensor ini mendeteksi ada atau
tidaknya powder hydrosulphite di
dalam hopper. Pada saat proses commissioning sensor ini di lakukan
pengujian mengukur jarak sensitivitasnya. Seberapa jauh sensor ini dapat
mendeteksi objek powder hydrosulphite.
Gambar
4.17 Sensor proximity
Gambar
4.18 Sensor Proximity yang terpasang
di Hopper
15. Variable Speed
Driver
Variable Speed driver atau Inverter merupakan sebuah alat pengatur
kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke
motor. Pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan
kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter
untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu
dengan mengubah tegangan AC menjadi
tegangan DC kemudian dijadikan
tegangan AC lagi dengan frekuensi
yang berbeda atau dapat diatur. Penerapan inverter
seperti PWM (Pulse Width Modulation) yaitu
dengan mengubah pulsa (duty cycle)
dengan nilai amplitude dan frekuensi yang tetap.
Gambar 4.19 VSD Siemens (MICROMASTER 440)
16.
Vibrator Hopper
Vibrator Hopper adalah sebuah alat untuk menggetarkan hopper agar powder hydrosulphite dapat
teraduk oleh agitator. Pada saat
commissioning vibrator mendapat sinyal dari PLC untuk di on kan menggunakan
timer dengan durasi 5 menit satu kali getaran.
Gambar 4.20 Vibrator Hopper
5.3 HMI
(Human Machine Interface) INDICON HC
Berikut adalah
gambaran HMI pada panel INDICONHC :
Gambar 4.21 Main ScreenINDICONHC
Berikut penjelasan
nomor – nomor yang tertera pada gambar :
1.
Logo
Perusahaan yang bekerja sama dengan PT Galanusa Teknik Kreasitama.
2.
Time and date setting berfungsi untuk mengatur
waktu dan tanggal.
3.
Logo
PT Galanusa Teknik Kreasitama.
4.
Set point berfungsi untuk
mengatur nilai berat powder yang di
inginkan.
5.
Actual berfungsi untuk
menampilkan jumlah nyata powder yang keluar dari screew feeder.
6.
Lot Totalizer berfungsi untuk
menjumlahkan set point yang telah
berjalan.
7.
Reset berfungsi untuk
mengembalikan nilai kembali ke nol.
8.
Time interrupt berfungsi untuk
mengurangi konsumsi Hydrosulphite dalam
beberapa waktu setalah itu normal kembali.
9.
Set Level Tank berfungsi untuk
memasukan nilai volume yang di inginkan di dalam tangki pencampuran.
10.
Actual Level Tank berfungsi untuk
menampilkan nilai real volume yang ada di dalam tangki pencampuran.
11.
Tombol
Setting untuk menampilkan Layar control parameter.
12.
Tombol
Hydrosulphite untuk menampilkan Layar
powder feeder.
Gambar 4.22 Screen Powder Feeder INDICONHC
13.
Displaypersentase level tank actual.
14.
Bar yang berfungsi
menampilkan level tank actual.
15.
Set Time Interuppt
berfungsi
untuk memberikan nilai waktu tunda.
16.
Actual Time
Interuppt berfungsi
untuk menampilkan nilai real time waktu tunda.
17.
Tombol
PID berfungsi untuk mengembalikan
tampilan ke main screen.
18.
Tombol
Synchron berfungsi untuk
mensinkronisasi INDICONHC ketika
mesin Dyeing berjalan.
19.
Start time interruption berfungsi untuk
memulai waktu tunda setelah set interrupt
dimasukan.
Gambar 4.23 Screen Control Parameter INDICONHC
20.
Proportional Gain berfungsi untuk
memasukan nilai pengaturan PIDpada IP Positioner untuk mengatur Pneumatic
Valve.
21.
Integral time berfungsi untuk
memasukan nilai pengaturan PID pada IP Positioner untuk mengatur Pneumatic Valve.
22.
Level Set berfungsi untuk
memasukan nilai volume yang di inginkan di dalam tangki pencampuran.
23.
Level Actual berfungsi untuk
menampilkan nilai real volume yang ada di dalam tangki pencampuran.
24.
Tombol
Calibration berfungsi untuk
menampilkan screen calibration.
Gambar 4.24 Screen Calibration powder feeder INDICONHC
25.
Time Setting berfungsi untuk
mengatur waktu pada saat kalibrasi
26.
Time Counting berfungsi untuk
menghitung waktu yang telah di setting pada
saat kalibrasi berlangsung.
27.
Weight result berfungsi untuk
membatasi nilai maksimum pada saat proses kalibrasi.
28.
Sensor range berfungsi untuk
memasukan nilai sensor level transmitter
yang di gunakan.
29.
Maximum Value berfungsi
untuk memasukan nilai level maksimum
dalam tangki pencampuran.
30.
Peringatan
pada saat proses kalibrasi.
5.4 Pembagian
Proses INDICON HC
Gambar
4.25 Proses pada INDICONHC
Terdapat dua proses yang di kontrol
dalam sistem INDICONHC yaitu proses
penambahan bubuk Hydrosulphite dan
proses sirkulasi pada tangki control. Proses penambahan bubuk HC ini mengatur
bubuk Hydrosulphite yang akan di
tambahkan ke dalam tangki sesuai dengan set point dari HMI. Proses sirkulasi pada
tangki control mengatur volume pada tangki agar stabil. Pembuatan HC di buat
berdasarkan permintaan dari pelanggan. Pelanggan dapat memesan sistem gabungan
dari kedua proses tersebut atau hanya memesan salah satu proses nya saja.
Biasanya pabrik tekstil yang menggunakan mesin dyeing ropea memilih menggunakan proses penambahan bubuknya saja.
Sedangkan untuk mesin dyeing slasher akan
memilih menggunakan sistem HC gabungan.
5.5 Deskripsi
Kerja INDICON HC
1.
Menghidupkan main
switch untuk panel dan Hydrosulphite
System.
2.
Memilih
mode Calibration untuk mencari
maksimum kapasitas INDICON HC.
3.
Mulai
menghidupkan tombol Hydrosulphite Feeder
untuk mengkalibrasi Hydrosulphite.
4.
Pada
saat kalibrasi hanya proses kalibrasinya yang berjalan
5.
Pada
proses ini dilakukan penimbangan selama beberapa kali untuk mendapatkan hasil
yang akurat.
6.
Setelah sistem kalibrasi selesai, masukan nilai hasil
kalibrasi ke weight result.
7.
Proses
kalibrasi selesai.
8.
Pilih
mode manual lalu masukan set point Hydrosulphite dan set pointlevel tank, kemudian tekan
tombol start setelah itu pneumatic valve
terbuka kemudian liquid dari mesin dyeing masuk ke tangki Hydrosulphite sampai menyentuh level minimum kemudian mengaktifkan
pompa.
9.
Setelah screew
feeder dan agitator hidup untuk
menambahkan powder.
10.
Kemudian
saat limit high pada sensor Float Level Switch tersentuh maka
ia akan mengirimkan sinyal untuk menutup bold valve dan membuka pneumatic valve yang telah di kontrol
oleh PID pada program.
6.KESIMPULAN
Sistem ini diawali dengan operator
panel, operator panel tersebut berfungsi mengontrol semua yang ada di perangkat
panel dan komponen-komponen dalamnya ada MCB, Kontaktor Magnet, Relay, Power
suplay, Stop Kontak, VSD, Pushbottom, Lampu, HMI dan PLC. Semua komponen
tersebut untuk menghidupkan atau memulai INDICON HC ini bekerja.
System
alat ini di kendalikan seluruhnya dengan control PLC , sensor-sensor yang ada
di INDICON HC dikendalikan dengan PLC ,
mendeteksi ada atau tidaknya perintah sinyal yang di jalankan terutama
motor-motor yang ada di INDICON HC. motor ini juga kecepatannya bisa di atur
dengan VSD (Variable Sped Drive) yang di utamakan menggunakan VSD ini adalah
motor screw feeder , alat ini juga bisa di atur sesuai kebutuhan yaitu dengan
HMI , HMI juga yang memerintahkan set
point yang kita butuhkan mengikuti actual yang sudah di tentukan di program dan
output yang di hasilkan oleh screw feeder bisa sesuai kebutuhan yang di
inginkan di HMI.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] System
Manual . 1995 . INDICON HYDROSULPHITE
CONTROL
[2] Sukarman,`Petunjuk Praktikum Teknik
Kendali`,STTN-BATAN, Yogyakarta,
2007,hlm.102.Ibid hlm. 104.
[3] Spitzer, David W. (1990). Variable Speed Drives.
Instrument Society of America. ISBN
1-55617-242-7.
[4] Campbell, Sylvester J. (1987). Solid-State AC
Motor Controls. New York: Marcel
Dekker,Inc. ISBN 0-8247-7728-X.
[5] Siskind, Charles S. (1963). Electrical Control
Systems in Industry. New York: McGraw-
Hill, Inc.
ISBN 0-07-057746-3.
[6] Sukarman,`Petunjuk Praktikum Teknik
Kendali`,STTN-BATAN, Yogyakarta, 2007, hlm.
102.
[7] Djiteng Marsudi ,’Pembangkitan energi listrik’ ,2005 , hal 41
[8] http://www.jasaservis.net/pengetahuan-dasar-control-valve/.html: 22 Desember 2016
[9] https://rudywinoto.com/2011/11/18/level-switch: 13 januari 2017
[10] https://id.wikipedia.org/wiki/Flow_sensor: 14 januari 2017
[11] www.jasaservis.net/apakah-yang-dimaksud-transmitter-dalam-instrumentasi/.html: 15 Februari 2017
Feeders: 23 Januari 2017
[13] http://emsmotors.com/motors/shade-esp-l/agitator-motors.html : 10 Februari 2017
BIOGRAFI
PENULIS
Nama : Gian Maulana Hadi
Tempat/Tanggal
Lahir : Sukabumi,
30 agustus 1994
Agama : Islam
No.Tlpn : 081808819300
Email : Gianmh94@gmail.com
Alamat : Jalan Karang Tengah Nagrak Kp Cimande RT/RW
003/006
Desa Kalaparea kec Nagrak Kab Sukabumi
Ayah : Hikmat Rudiat
Ibu : Ai Nurhayati
Jumlah
saudara : Anak
Pertama dari Tiga Bersaudara