Selasa, 11 Juli 2017

ANALISA INDICON HYDROSULPHITE CONTROL SISTEM DENGAN PEWARNA BAHAN JEANS di PT. GALANUSA TEKNIK KREASITAMA

Nama : Gian Maulana Hadi
Kelas : 4IB02A
NPM : 13413715
Judul Review : ANALISA INDICON HYDROSULPHITE CONTROL   SISTEM DENGAN PEWARNA BAHAN JEANS di PT. GALANUSA TEKNIK KREASITAMA

ABSTRAKSI

Gian Maulana Hadi . 13413715
ANALISA INDICON HYDROSULPHITE CONTROL SISTEM DENGAN PEWARNA BAHAN JEANS di PT. GALANUSA TEKNIK KREASITAMA
PI. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2017
Kata Kunci : GALANUSA TEKNIK KREASITAMA, Sistem Kontrol dan Otomatisasi, INDICON HC
(  xii + 61 + Lampiran )

            Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan  teknologi di berbagai bidang, ilmu pengetahuan terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya mesin baru yang semakin canggih yang dapat mempermudah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Indicon Hydrosulphite Control sendiri merupakan produk yang di hasilkan oleh PT Galanusa Teknik Kreasitama untuk mempermudah produksi. INDICON Hydrosulphite Control atau biasa di singkat INDICON HC adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menambahkan bubuk Hydrosulphite dengan bahan kimia lain seperti indigo pada proses pewarnaan benang. Benang ini yang akan di gunakan untuk membuat bahan jeans. Tujuan penggunaan INDICON HC adalah untuk konsistensi proses pewarnaan benang yang lebih baik. System alat ini di kendalikan seluruhnya dengan control PLC , sensor-sensor yang ada di INDICON HC dikendalikan dengan PLC ,  mendeteksi ada atau tidaknya perintah sinyal yang di jalankan terutama motor-motor yang ada di INDICON HC.  motor ini juga kecepatannya bisa di atur dengan VSD (Variable Sped Drive) yang di utamakan menggunakan VSD ini adalah motor screw feeder , alat ini juga bisa di atur sesuai kebutuhan yaitu dengan HMI , HMI juga  yang memerintahkan set point yang kita butuhkan mengikuti actual yang sudah di tentukan di program dan output yang di hasilkan oleh screw feeder bisa sesuai kebutuhan yang di inginkan di HMI.


Daftar Pustaka (1987-2007)
1.      Latar Belakang :
            Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan  teknologi di berbagai bidang, ilmu pengetahuan terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya mesin baru yang semakin canggih yang dapat mempermudah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam hal ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama mahasiswa yang akan memasuki dunia industri sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa yang akan mulai bekerja atau merancang sesuai dengan keahliannya dan dapat mengimbangi teknologi disetiap perkembangannya. Maka dari itu diperlukan tenaga ahli yang terampil dan handal. Pada perkembangan zaman Indonesia juga merasakan dampaknya, terutama perkembangan teknologi produksi.
Indicon Hydrosulphite Control sendiri merupakan produk yang di hasilkan oleh PT Galanusa Teknik Kreasitama untuk mempermudah produksi. INDICON Hydrosulphite Control atau biasa di singkat INDICON HC adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menambahkan bubuk Hydrosulphite dengan bahan kimia lain seperti indigo pada proses pewarnaan benang. Benang ini yang akan di gunakan untuk membuat bahan jeans. Tujuan penggunaan INDICON HC adalah untuk konsistensi proses pewarnaan benang yang lebih baik. sistem ini dapat mengontrol indigo cair yang digunakan dalam proses pewarnaan benang bahan jeans. Ada beberapa jenis alat yang ada diantaranya yaitu, Hydrosulphite Control , Feeding Control dan  Tank Control.
           Indicon Hydrosulphite Control di kendalikan oleh PLC (Programebel Logic Contor). Terdapat Motor Agitator dan Motor Screw sebagai beban dari Hydrosulphite. Sistem kontrol menggunakan PLC mampu mengontrol mesin – mesin atau proses dengan daya guna dan ketelitian yang tidak tertandingi oleh sistem kontrol konvensional yang menggunakan relay elektromekanis.
2.       Batasan Masalah
Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis hanya membahas Indico Hydrosulphite sebagai alat produksi yang ada di PT Galanusa Teknik Kreasitama.
Tujuan :
3.        Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari Penulisan Ilimiah ini adalah untuk menganalisa bagaimana system Hydrosulpite dan dapat mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam kotak panel dan mengetahui cara kerja Hydro control di PT Galanusa Teknik Kreasitama
4.      Landasan Teori

4.1  INDICON HC[1]
INDICON Hydrosulphite Control atau biasa di singkat INDICONHC adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menambahkan bubuk Hydrosulphite dengan bahan kimia lain seperti indigo pada proses pewarnaan benang. Benang ini yang akan di gunakan untuk membuat bahan jeans. Tujuan penggunaan INDICONHC adalah untuk konsistensi proses pewarnaan benang yang lebih baik. INDICONHC di buat karena adanya perminatan dari pasar. Terdapat beberapa latar belakang sehingga terbentuknya mesin ini.
Adapun yang melatar belakanginya, ialah :
1.      Konsentrasi yang terdapat pada bak pewarnaan tidak stabil.
2.      Jika bubuk Hydrosulphite terkena udara maka konsentrasinya akan hilang.
3.      Konsentrasi yang terdapat di bak dapat di amati.

4.2  Programmable Logic Controller (PLC)[2]
Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi. Bentuk PLC  dapat di lihat pada gambar berikut ini :


Gambar 3.1 PLC (Programmable Logic Controller)
PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa
4.3  Adjustable Sped Drive (ASD)[3]

Adjustable kecepatan drive (ASD) atau variabel-speed drive (VSD) menjelaskan peralatan yang digunakan untuk mengontrol kecepatan mesin. Banyak proses industri seperti jalur perakitan harus beroperasi pada kecepatan yang berbeda untuk produk yang berbeda. Dimana kondisi proses menuntut penyesuaian aliran dari pompa atau kipas angin, memvariasikan kecepatan drive dapat menghemat energi dibandingkan dengan teknik lain untuk kontrol aliran.

4.4  Box Panel

Box Panel adalah bagian luar dari panel yang berfungsi sebagai tempat dari rangkain-rangakaian panel itu sendiri. Box Panel ini terbuat dari bahan logam, oleh karena itu dalam rangkaian panel diberi ground agar aman bagi pengguna.
Box panel listrik memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting karena berfungsi untuk menjaga keamanan pada saat terjadinya gangguan dalam aliran listrik, selain itu box panel berguna untuk melindungi panel listrik dari kerusakan baik itu yang disengaja ataupun tidak disengaja
4.5  Kontraktor Magnet

Kontaktor magnet merupakan jenis saklar yang bekerja secara magnetic yaitu kontak ( no & nc ) bekerja apabila kumparan di aliri arus / tegangan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
sebuah kontaktor magnet terdiri dari :
1. Kumparan / Koil.
2. Beberapa Kontak NO ( Normally Open )
3. Beberapa Kontak NC ( Normally Close )
Kumparan / koil adalah lilitan yang apabila di aliri arus / tegangan maka akan tejadi magnetisasi yang akan menarik kontak - kontaknya sehingga input & output pada kontak no akan terhubung & sebaliknya untuk kontak nc akan terputus / tidak terhubung.

4.6  MCB (Miniature Circuit Breaker)[6]

MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere, untuk kedepannya hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan arus nominal 2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A. Beberapa satuan listrik di bawah ini:
1.    Satuan dari tegangan istrik: Volt
2.    Satuan dari arus listrik: Ampere
3.    Satuan dari hambatan listrik: Ohm
4.    Satuan dari daya listrik: Watt
4.7  Relay

Sebuah relay adalah elektrik dioperasikan saklar. Banyak relay menggunakan elektromagnet untuk mekanis mengoperasikan switch, tetapi prinsip-prinsip operasi lain juga digunakan, seperti relay solid-state . Relay digunakan di mana perlu untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal rendah daya terpisah, atau di mana beberapa sirkuit harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama digunakan dalam jarak jauh telegraf sirkuit amplifier: mereka mengulangi sinyal yang datang dari satu sirkuit dan dikirimkan kembali pada sirkuit lain. Relay digunakan secara luas dalam pertukaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasi logis.

4.8  HMI (Human Machine Interface)

Human Machine Interface (HMI) adalah sistem yang menghubungkan antara manusia dan teknologi mesin. HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya. Port yang biasanya digunakan untuk controller dan akan dibaca oleh HMI antara lain adalah port com, port USB, port RS232 dan ada pula yang menggunakan port serial. Bentuk HMI dapat di lihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.2 Bentuk HMI

4.9  Power Suplay

Power supply adalah perangkat keras berupa kotak yang isinya merupakan kabel-kabel untuk menyalurkan tegangan ke dalam perangkat keras lainnya. Perangkat keras ini biasanya terpasang di bagian dalam box panel. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah). Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Power Supply berfungsi sebagai penyuplai tegangan listrik langsung kepada komponen-komponen yang berada di dalam box panel. Power Supply juga berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC, karena perangkat yang ada pada PLC ada yang dapat beroperasi dengan arus DC yaitu sebaigai analognya. Jenis-jenis power supply yaitu:[6]

5 Pembahasan

Diagram Blok
x
 
 Gambar 4.1 Diagram Blok Indicon HC
Sistem ini diawali dengan operator panel, operator panel tersebut berfungsi mengontrol semua yang ada di perangkat panel, dan dalam arti lain untuk menghidupkan atau memulai INDICON HC ini bekerja. Kemudian menuju ke  HMI, HMI ini  dapat berupa pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat real time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan real time dan terhubung ke PLC menggunakan kabel eternet, dan PLC ini yang mengontrol semua keseluruhan alat INDICON Hydrosulphite Unit kemudian mentransfer data ke komputer, program yang di hasilkan oleh PLC akan muncul ke komputer untuk mengontrol apakah ada kesalahn atau tidak sebelum sampai ke  alat INDICON Hydrosulphite Unit

 5.1   Flowchart proses sirkulasi pada sistem INDICON HC
 


Deskripsi flowchart proses sirkulasi :
Pada saat proses sirkulasi ini di hidupkan, jika tangki HC terdeteksi kosong maka akan mengirimkan sinyal untuk membuka pneumatic bold valve. Jika keadaan tangki berisi cairan dan cairan kimia menyentuh batas minimum pada sensor Float Level Switch maka akan mengirimkan sinyal untuk menghidupkan pompa. Jika keadaan tangki penuh dan cairan kimia menyentuh batas maksimum pada sensor Float level switch maka akan mengirimkan sinyal untuk menutup pneumatic bold valve maka cairan indigo akan keluar.

5.2   Komponen Utama INDICONHC

Terdapat dua komponen utama yang membangun INDICONHydrosulphite Control System yaitu INDICON Hydrosulphite Unit dan Panel INDICON Hydrosulphite Control.
Gambar 4.2 INDICON Hydrosulphite Unit

Gambar 4.3 Panel INDICON Hydrosulphite Control
5.2.1        Komponen pada INDICON Hydrosulphite Unit
Berikut adalah komponen yang terdapat pada INDICONHydrosulphite Control System sebagai berikut:
1.      Pompa Sirkulasi
Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ketempat lain, melalui suatu media pipa (saluran) dengan cara menambah energi pada cairan, yangdipindahkan dan berlangsung kontinyu.Pompa digunakan untuk mesuplay cairan bertekanan rendah dan tinggi dengan kecepatanaliran yang tinggi dan rendah, yang bergantung pada aplikasinya.Pompa
Pompa Sirkulasi
Gambar 4.4 Pompa Sirkulasi
2.      Tangki Pencampur
Tangki ini berfungsi sebagai tempat pencampuran antara Hydrosulphite dan bahan kimia lainnya untuk proses pewarnaan bahan jeans. Di dalam tangki terdapat plat dan di dalamnya di pasang Float level switch. Plat ini berfungsi untuk menahan putaran arus di atas tangki agar air di dalam tangki tidak menimbulkan busa dan saluran pipa yang masuk ke dalam tangki sengaja di buat miring supaya terjadi perputaran.
Gambar 4.5 Tangki Pencampur Hydrosulphite Control
3.      Pneumatic Valve
Pneumatic Valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Pneumatic valve ini di integrasikan dengan solenoid sedangkan solenoid ini di gerakan secara electric. Jadi pada saat ada tekanan angin masuk seleoid itu akan terbukan atas perintah sensor yang ada ada di pipa tersebut.

Gambar 4.6 Pneumatic Valve

4.      Float Level Switch
            Float Level Switch berfungsi untuk memberikan sinyal agar tidak overflow dan kosong. Jika campuran Hydrosulphite dan Indigo mencapai titik Max, maka secara otomatis flow level switch akan memberikan sinyal untuk menutup pneumatic valve agar tidak overflow, sedangkan jika campuran berada di titik Low maka akan membuka pneumatic valve untuk mengalirkan Indigo kedalam tangki.
Gambar 4.7 Float Level Switch
5.      Sensor Flow Switch
            Sensor Flow Switch berfungsi sebagai pendeteksi ada atau tidaknya aliran yang telah di pompa menuju tangki pencampur. Sensor ini digunakan sebagai proteksi, jika tidak ada aliran maka powder tidak boleh masuk kedalam tangki agar tidak terjadi penyumbatan dalam pipa.
Gambar 4.8 Flow Switch

6.   Level Transmitter
Level transmitter adalah suatu alat ukur elektronik yang berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu medium liquid,dimana alat ini terdiri atas dua bagian yaitu blok sensor dan amplifier. Dalam INDICON HC ini level transmitter berfungsi sebagai sensor masukan (feedback) untuk PID Kontrol. Berikut ini adalah bentuk fisik dari level transmitter :

Gambar 4.9 Level transmitter
7.      Gate Valve
Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve bukan untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close).
            Gambar 4.10 Gate Valve
8.      Hopper
Hopper merupakan tempat untuk memasukan bubuk Hydrosulphite, sebelum ditambahkan kedalam tangki pencampur melalui Screw feeder. Terdapat vibrator didalam Hopper yang berfungsi agar bubuk Hydrosulphite bisa turun menuju Screw feeder.
Gambar 4.11 Hopper

9.      Motor Screw Feeder
Motor Screw Feeder merupakan motor yang menggerakan screw feeder. RPM dari motor ini adalah 1450/1750 sedangkan daya yang digunakan adalah 0,4kw.
Gambar 4.12 Motor Screw Feeder

10.  Screw feeder
Merupakan alat untuk mendorong bubuk Hydrosulphite kedalam tangki pencampur.Screw feeder digerakan oleh motor yang sudah diatur kecepatan RPM nya oleh VSD (Variable Speed Driver). Screw ini yang digunakan untuk mengukur jumlah powder yang ingin di dapatkan.
Gambar 4.13 Screw feeder

11.  Motor Agitator
Motor Agitator merupakan motor yang menggerakan agitator. RPM dari motor ini adalah 1450/1750 sedangkan daya yang digunakan adalah 0,4kw.
Gambar 4.14 Motor Agitator
12.  Agitator
Agitator merupakan alat pengaduk bubuk Hydrosulphite agar tidak padat.Agitator digerakan oleh motor sesuai dengan timer.
Gambar 4.15 Agitator

13.   Pneumatic Valve
Pneumatic Valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Pneumatic valve ini di integrasikan dengan solenoid sedangkan solenoid ini di gerakan secara electric. Jadi pada saat ada tekanan angin masuk seleoid itu akan terbukan atas perintah sensor yang ada ada di pipa tersebut.

Gambar 4.16 Pneumatic Valve dengan IP Positioner


14.  Sensor proximity
Sensor proximity merupakan suatu komponen yang berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu objek. Sensor proximity dapat mendeteksi keberedaan benda disekitarnya tanpa ada kontak fisik dengan benda tersebut. Cara kerja Sensor proximity ini yaitu dengan memancarkan medan elektromagnetik dan mencari perubahan bentuk medan elektromagnetik pada saat benda di deteksi. Pada INDICON HC sensor ini mendeteksi ada atau tidaknya powder hydrosulphite di dalam hopper. Pada saat proses commissioning sensor ini di lakukan pengujian mengukur jarak sensitivitasnya. Seberapa jauh sensor ini dapat mendeteksi objek powder hydrosulphite.
Gambar 4.17 Sensor proximity

Gambar 4.18 Sensor Proximity yang terpasang di Hopper

15.  Variable Speed Driver
Variable Speed driver atau Inverter merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. Pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat diatur. Penerapan inverter seperti PWM (Pulse Width Modulation) yaitu dengan mengubah pulsa (duty cycle) dengan nilai amplitude dan frekuensi yang tetap.

Gambar 4.19 VSD Siemens (MICROMASTER 440)

16.  Vibrator Hopper
Vibrator Hopper adalah sebuah alat untuk menggetarkan hopper agar powder hydrosulphite dapat teraduk oleh agitator. Pada saat commissioning vibrator mendapat sinyal dari PLC untuk di on kan menggunakan timer dengan durasi 5 menit satu kali getaran.
Gambar 4.20 Vibrator Hopper

5.3 HMI (Human Machine Interface) INDICON HC
Berikut adalah gambaran HMI pada panel INDICONHC :

Gambar 4.21 Main ScreenINDICONHC

Berikut penjelasan nomor – nomor yang tertera pada gambar :
1.      Logo Perusahaan yang bekerja sama dengan PT Galanusa Teknik Kreasitama.
2.      Time and date setting berfungsi untuk mengatur waktu dan tanggal.
3.      Logo PT Galanusa Teknik Kreasitama.
4.      Set point berfungsi untuk mengatur nilai berat powder yang di inginkan.
5.      Actual berfungsi untuk menampilkan jumlah nyata powder yang keluar dari screew feeder.
6.      Lot Totalizer berfungsi untuk menjumlahkan set point yang telah berjalan.
7.      Reset berfungsi untuk mengembalikan nilai kembali ke nol.
8.      Time interrupt berfungsi untuk mengurangi konsumsi Hydrosulphite dalam beberapa waktu setalah itu normal kembali.
9.      Set Level Tank berfungsi untuk memasukan nilai volume yang di inginkan di dalam tangki pencampuran.
10.  Actual Level Tank berfungsi untuk menampilkan nilai real volume yang ada di dalam tangki pencampuran.
11.  Tombol Setting untuk menampilkan Layar control parameter.
12.  Tombol Hydrosulphite untuk menampilkan Layar powder feeder.

Gambar 4.22 Screen Powder Feeder INDICONHC

13.  Displaypersentase level tank actual.
14.  Bar yang berfungsi menampilkan level tank actual.
15.  Set Time Interuppt berfungsi untuk memberikan nilai waktu tunda.
16.  Actual Time Interuppt berfungsi untuk menampilkan nilai real time waktu tunda.
17.  Tombol PID berfungsi untuk mengembalikan tampilan ke main screen.
18.  Tombol Synchron berfungsi untuk mensinkronisasi INDICONHC ketika mesin Dyeing berjalan.
19.  Start time interruption berfungsi untuk memulai waktu tunda setelah set interrupt dimasukan.

Gambar 4.23 Screen Control Parameter INDICONHC

20.  Proportional Gain berfungsi untuk memasukan nilai pengaturan PIDpada IP Positioner untuk mengatur Pneumatic Valve.
21.  Integral time berfungsi untuk memasukan nilai pengaturan PID pada IP Positioner untuk mengatur Pneumatic Valve.
22.  Level Set berfungsi untuk memasukan nilai volume yang di inginkan di dalam tangki pencampuran.
23.  Level Actual berfungsi untuk menampilkan nilai real volume yang ada di dalam tangki pencampuran.
24.  Tombol Calibration berfungsi untuk menampilkan screen calibration.

Gambar 4.24 Screen Calibration powder feeder INDICONHC

25.  Time Setting berfungsi untuk mengatur waktu pada saat kalibrasi
26.  Time Counting berfungsi untuk menghitung waktu yang telah di setting pada saat kalibrasi berlangsung.
27.  Weight result berfungsi untuk membatasi nilai maksimum pada saat proses kalibrasi.
28.  Sensor range berfungsi untuk memasukan nilai sensor level transmitter yang di gunakan.
29.  Maximum Value berfungsi untuk  memasukan nilai level maksimum dalam tangki pencampuran.
30.  Peringatan pada saat proses kalibrasi.
5.4 Pembagian Proses INDICON HC
Gambar 4.25 Proses pada INDICONHC
            Terdapat dua proses yang di kontrol dalam sistem INDICONHC yaitu proses penambahan bubuk Hydrosulphite dan proses sirkulasi pada tangki control. Proses penambahan bubuk HC ini mengatur bubuk Hydrosulphite yang akan di tambahkan ke dalam tangki sesuai dengan set point dari HMI.  Proses sirkulasi pada tangki control mengatur volume pada tangki agar stabil. Pembuatan HC di buat berdasarkan permintaan dari pelanggan. Pelanggan dapat memesan sistem gabungan dari kedua proses tersebut atau hanya memesan salah satu proses nya saja. Biasanya pabrik tekstil yang menggunakan mesin dyeing ropea memilih menggunakan proses penambahan bubuknya saja. Sedangkan untuk mesin dyeing slasher akan memilih menggunakan sistem HC gabungan.

5.5  Deskripsi Kerja INDICON HC
1.      Menghidupkan  main switch untuk panel dan Hydrosulphite System.
2.      Memilih mode Calibration untuk mencari maksimum kapasitas INDICON HC.
3.      Mulai menghidupkan tombol Hydrosulphite Feeder untuk mengkalibrasi Hydrosulphite.
4.      Pada saat kalibrasi hanya proses kalibrasinya yang berjalan
5.      Pada proses ini dilakukan penimbangan selama beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang akurat.
6.      Setelah sistem kalibrasi selesai, masukan nilai hasil kalibrasi ke weight result.
7.      Proses kalibrasi selesai.
8.      Pilih mode manual lalu masukan set point Hydrosulphite dan set pointlevel tank, kemudian tekan tombol start setelah itu pneumatic valve terbuka kemudian liquid dari mesin dyeing masuk ke tangki Hydrosulphite sampai menyentuh level minimum kemudian mengaktifkan pompa.
9.      Setelah  screew feeder dan agitator hidup untuk menambahkan powder.
10.  Kemudian saat limit high pada sensor Float Level Switch tersentuh maka ia akan mengirimkan sinyal untuk menutup bold valve dan membuka pneumatic valve yang telah di kontrol oleh PID pada program.
6.KESIMPULAN
Sistem ini diawali dengan operator panel, operator panel tersebut berfungsi mengontrol semua yang ada di perangkat panel dan komponen-komponen dalamnya ada MCB, Kontaktor Magnet, Relay, Power suplay, Stop Kontak, VSD, Pushbottom, Lampu, HMI dan PLC. Semua komponen tersebut untuk menghidupkan atau memulai INDICON HC ini bekerja.
System alat ini di kendalikan seluruhnya dengan control PLC , sensor-sensor yang ada di INDICON HC dikendalikan dengan PLC ,  mendeteksi ada atau tidaknya perintah sinyal yang di jalankan terutama motor-motor yang ada di INDICON HC.  motor ini juga kecepatannya bisa di atur dengan VSD (Variable Sped Drive) yang di utamakan menggunakan VSD ini adalah motor screw feeder , alat ini juga bisa di atur sesuai kebutuhan yaitu dengan HMI , HMI juga  yang memerintahkan set point yang kita butuhkan mengikuti actual yang sudah di tentukan di program dan output yang di hasilkan oleh screw feeder bisa sesuai kebutuhan yang di inginkan di HMI.
DAFTAR PUSTAKA
[1] System Manual . 1995 .  INDICON HYDROSULPHITE CONTROL
[2] Sukarman,`Petunjuk Praktikum Teknik Kendali`,STTN-BATAN, Yogyakarta,
      2007,hlm.102.Ibid hlm. 104.
[3] Spitzer, David W. (1990). Variable Speed Drives. Instrument Society of America. ISBN
      1-55617-242-7.   
[4] Campbell, Sylvester J. (1987). Solid-State AC Motor Controls. New York: Marcel
      Dekker,Inc. ISBN 0-8247-7728-X.
[5] Siskind, Charles S. (1963). Electrical Control Systems in Industry. New York: McGraw-
      Hill, Inc. ISBN 0-07-057746-3.
[6] Sukarman,`Petunjuk Praktikum Teknik Kendali`,STTN-BATAN, Yogyakarta, 2007, hlm.
      102.
[7] Djiteng Marsudi ,’Pembangkitan energi  listrik’ ,2005 , hal 41
Feeders: 23 Januari 2017





BIOGRAFI PENULIS

Nama                                       : Gian Maulana Hadi
Tempat/Tanggal Lahir            : Sukabumi, 30 agustus 1994
Agama                                     : Islam
No.Tlpn                                   : 081808819300
Email                                       : Gianmh94@gmail.com
Alamat                                    : Jalan Karang Tengah Nagrak Kp Cimande RT/RW
                                                003/006 Desa Kalaparea kec Nagrak Kab Sukabumi
Ayah                                       : Hikmat Rudiat
Ibu                                           : Ai Nurhayati
Jumlah saudara                       : Anak Pertama dari Tiga Bersaudara



Tidak ada komentar:

Posting Komentar