Dalam
dunia teknologi komputer ada istilah input dan output yang sering terdengar
ditelinga kita. Input dan output atau dikenal dengan lambang I/O ini termasuk
bagian sistem mikroprosesor yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan
perangkat luar, misalnya keyboard, mouse, printer, monitor, dll.
Fungsi utama dari unit Input dan
Output adalah
Mengatur
dan membuat perimbangan perbedaan kecepatan dan pewaktuan antara CPU dengan
piranti yang terhubung ke dalam sistem.Melakukan pengaturan dan penyesuaian
tegangan serta arus dari satu aras ke aras yang lain. Melakukan modifikasi
panjang data antara sistem bus dan bus Input Output.
Dasar Input/Output
Transfer
data menuju dan keluar dari port input dan output dapat dilakukan dalam dua
cara, cara tersebut antara lain:
Dengan
melakukan eksekusi terhadap instruksi yang menyebabkans suatu byte tunggal atau
word akan ditransfer dan mengeksekusi suatu runtun instruksi yang menyebabkan
suatu komponen sistem khusus yang berhubungan dengan antarmuka untuk
mentransfer runtun byte atau word ke atau dari blok memori yang dituju. Dengan menggunakan transfer blok atau direct
memory access (DMA) dan komponen khusus yaitu DMA controller.
Secara
prinsip jenis dari input dan output terdiri atas :
I/O Terprogram (Programmed I/O)
I/O Terinterupsi (Interupt I/O)
Bloc transfer
A.
Sistem Bus
BUS merupakan lintasan komunikasi yang
menghubungkan dua atau lebih komponen komponen komputer. Sebuah BUS yang
menghubungkan komponen-komponen utama komputer disebut sebagai Bus System.
Biasanya sebuah Bus System terdiri dari 50 hingga 100 saluran yang terpisah.
Bus
System itu sendri dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.
Data Bus ( Saluran Data )
2.
Address Bus ( Saluran Alamat )
3.
Control Bus ( Saluran Kendali )
1.
Data Bus
Lintasan
bagi perpindahan data antar modul. Secara kolektif lintasan ini disebut bus
data. Umumnya jumlah saluran terkait dengan panjang word, misalnya 8, 16, 32
saluran.
Tujuan
: agar mentransfer word dalam sekali waktu.
Jumlah
saluran dalam bus data dikatakan lebar bus, dengan satuan bit, misal lebar bus
16 bit
2. Address Bus
Digunakan
untuk menspesifikasi sumber dan tujuan data pada bus data, mengirim alamat word
pada memori yang akan diakses CPU, dan digunakan untuk saluran alamat perangkat
modul komputer saat CPU mengakses suatu modul.
Semua
peralatan yang terhubung dengan sistem komputer, agar dapat diakses harus
memiliki alamat.
Contoh
: mengakses port I/O, maka port I/O harus memiliki alamat hardware-nya
3. Control Bus
Digunakan
untuk mengontrol bus data, bus alamat dan seluruh modul yang ada. Karena bus
data dan bus alamat digunakan oleh semua komponen maka diperlukan suatu
mekanisme kerja yang dikontrol melalui bus kontrol ini.
Sinyal
– sinyal kontrol terdiri atas :
· Sinyal pewaktuan yaitu Sinyal
pewaktuan menandakan validitas data dan alamat
· Sinyal–sinyal perintah yaitu Sinyal
perintah berfungsi membentuk suatu operasi
B.
Standar I/O Interface
Interface atau antarmuka adalah
Penghubung antara dua sistem atau alat media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari
suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan
melalui penghubung.
B.Interface
Aplikasi I/O
Ketika suatu aplikasi ingin
membuka data yang ada dalam suatu disk, sebenarnya aplikasi tersebut harus
dapat membedakan jenis disk apa yang akan diaksesnya. Untuk mempermudah
pengaksesan, sistem operasi melakukan standarisasi cara pengaksesan pada
peralatan Input/Output. Pendekatan inilah yang dinamakan interface aplikasi
Input/Output.
Interface
aplikasi Input/Output melibatkan abstraksi, enkapsulasi, dan software layering.
Abstraksi dilakukan dengan membagi-bagi detail peralatan-peralatan Input/Output
ke dalam kelas-kelas yang lebih umum. Dengan adanya kelas-kelas yang umum ini,
maka akan lebih mudah untuk membuat fungsi-fungsi standar(interface) untuk
mengaksesnya. Lalu kemudian adanya device driver pada masing-masing peralatan
Input/Output, berfungsi untuk enkapsulasi perbedaan-perbedaan yang ada dari
masing-masing anggota kelas-kelas yang umum tadi. Device driver mengenkapsulasi
tiap -tiap peralatan Input/Output ke dalam masing-masing 1 kelas yang umum
tadi(interface standar). Tujuan dari adanya lapisan device driver ini adalah
untuk menyembunyikan perbedaan-perbedaan yang ada pada device controller dari
subsistem Input/Output pada kernel. Karena hal ini, subsistem Input/Output
dapat bersifat independen dari Hardware.
C.
Pengaksesan Peralatan I/O
C.1. Metode Pengaksesan I/O
Pengaksesan
I/O terdiri dari dua cara yaitu :
1.
Memory mapped I/O
Dimana
pirabti I/O dihubungkan sebagai lokasi memory virtual dimana port I/O
tergantung pada memori utama.
Karakteristik
memory mapped I/O antara lain :
•
Port I/O dihubungkan ke bus alamat
•
Piranti input sebagai bagian memory yang memberikan data ke bus data. Piranti
output ssebagai bagian memori yang memiliki data tersimpan di dalamnya.
2.
I/O mapped I/O
Piranti
I/O dihubungkan sebagai lokasi terpisah dengan lokasi memori, dimana port I/O
tidak tergantung pada memori utama.
karakteristik
I/O mapped I/O :
•
Port I/O tidak tergantung memori utama
•
Transfer informasi dilakukan di bawah kendali sinyal control yang menggunakan
instruksi INPUT dan OUTPUT
•
Operasi I/O tergantung sinyal kendali dari CPU
•
Intruksi I/O mengaktifkan baris kendali read/write pada port I/O, sedangkan
instruksi memori akan mengaktifkan baris kendali read/write pada memori
•
Ruang memory dan ruang alamat I/O menyatu, sehingga dapat memiliki alamat yang
sama.
C.2.
Metode Operasi Sistem I/O
1.
I/O Terprogram
Pada
I/O terprogram, data saling dipertukarkan antara CPU dan modul I/O. CPU
mengeksekusi program yang memberikan operasi I/O kepada CPU secara langsung,
seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring
perangkat. Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O
selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih
cepat proses operasinya.
2.
I/O Instruksi (Demand Driven)
Driven
I/O memungkinkan proses tidak membuang-buang waktu. Prosesnya adalah CPU
mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan
modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah-perintah lainnya. Apabila
modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan
melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
3.
Direct Memory Access (DMA)
Teknik
yang dijelaskan sebelumnya yaitu I/O terprogram dan Interrupt–Driven I/O
memiliki kelemahan, yaitu proses yang terjadi pada modul I/O masih melibatkan
CPU secara langsung. Hal ini berimplikasi pada :
•
Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
•
Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.
Bertolak
dari kelemahan di atas, apalagi untuk menangani transfer data bervolume besar
dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access.
Prinsip kerja DMA adalah CPU akan mendelegasikan kerja I/O kepada DMA, CPU
hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada
DMA dan akhir proses saja. Dengan demikian CPU dapat menjalankan proses lainnya
tanpa banyak terganggu dengan interupsi.
C.3.
Metode Transfer Data Perangkat I/O
Metode
transfer data perangkat input/output terdapat dua macam yaitu, metode software
dan metode hardware. Pada metode software, tugas-tugas mengenai operasi
input/output dibuat ke dalam suatu program yang dijalankan oleh CPU. Sehingga
CPU tidak terbebani secara total dalam operasi I/O. Pada metode hardware,
program memberikan tanggungjawab pelaksanaan operasi I/O ke unit hardware lain
yang disebut DMA Controller.
http://www.pojokku.com/2014/09/sistem-bus-pada-komputer-dan-jenisnya.html
http://panduankomputer-laptop.blogspot.com/2016/10/pengertian-input-dan-output.html
http://hausenka.blogspot.co.id/2015/09/metode-pengaksesan-io.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar