Penggalian Pasir dan
Dampak Terhadap Lingkungan
Kegiatan
penambangan khususnya pasir dikenal sebagai kegiatan yang dapat merubah
permukaan bumi. Karena itu penambangan sering dikaitkan dengan kerusakan
lingkungan. walaupun pernyataan ini tidak selamnya benar, patut diakui bahwa
banyak sekali kegiatan penambangan yang dapat menimbulkan kerusakan di tempat
penambangannya. Akan tetapi perlu diingat pula bahwa dilain pihak kualitas
lingkungan di tempat penambangan meningkat dengan tajam. Bukan saja menyangkut kualitas hidup manusia yang berada di
lingkungan tempat penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata
lebih baik,dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu, kegiatan
penambangan dapat menjadi daya tarik,
sehingga penduduk banyak yang berpindah mendekati lokasi penambangan tersebut.
Sering pula dikatakan bahwa kegiatan penambangan telah menjadi lokomotif
pembangunan didaerah tersebut.
A. Proses Penambangan Pasir
Proses penambangan
pasir yang dilakukan di Desa Cikeusik Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka
yaitu dilakukan dengan cara tradisional. Penambangan pasir yang dilakukan hanya
dengan menggunakan alat-alat yang sederhana seperti: cangkul, pengeruk pasir,
dan karung sebagai tempat penyimpanan pasir. Namun, apabila penggalian dengan
jumlah pasir yang cukup besar, biasanya kendaraan pengangkut pasir ini langsung
dimasukan ke lokasi penambangan, guna mempermudah proses penggaliannya.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penambangan pasir diantaranya adalah:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan
biasanya didahului dengan kegiatan pengangkutan berbagai jenis peralatan
tambang, dan selanjutnya adalah pembuatan/pembukaan jalan untuk proses
pengangkutan. Dalam hal pengangkutan peralatan tambang yang perlu diperhatikan
adalah jalan yang akan dilalui. Hal ini perlu diperhitungkan secara matang agar
tidak terjadi dampak negatif terhadap lingkungan di sepanjang jalan yang akan
dilalui, baik terhadap manusia maupun fisik alam itu sendiri.
Pada tahap ini
dilakukan pengamatan, dimana saja biasanya pasir akan terkumpul banyak, maka
setelah diketahui lokasinya, maka masyarakat akan langsung melakukan
penggalian.
2. Tahap
Eksploitasi/Penggalian
Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini utamanya berupa penambangan/penggalian pasir. Bahan
tambang yang terdapat di daerah perbukitan, walaupun jenisnya sama, misalnya
pasir, teknik penambangannya akan berbeda dengan deposit pasir yang terdapat di
daerah pedataran, apalagi yang terdapat di dalam alur sungai. pada tahap
eksploitasi dalam kaitannya dengan pengelolaan pertambangan yang berwawasan
lingkungan.
Penggalian biasanya
dilakukan dengan alat pengeruk yang sederhana, namun, sekali-kali apabila
kedaan sungai kering biasanya alat berat seperti beko bisa langsung masuk ke
lokasi penambangan.
3. Pengangkutan
Pada tahap ini yang
perlu diperhatikan adalah ketika alat-alat berat mulai masuk ke lokasi
penambangan untuk mengangkut pasir. Pengangkutan pasir ini biasanya dilakukan
dengan menggunakan truk, untuk mencapai kawasan penambangan secara mudah, maka
dilakukan pembukaan jalan dengan menebang pohon-pohon disekitar kawasan
penambangan, sehingga lingkungan menjadi gersang dan berdebu.
B. Dampak yang Ditimbulkan
dari Adanya Kegiatan Penambangan Pasir
Kerusakan
lingkungan adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik,
kimia atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup. Kegiatan penambangan khususnya pasir dan lain-lain dikenal
sebagai kegiatan yang dapat merubah permukaan bumi. Karena itu, penambangan
sering dikaitkan dengan kerusakan lingkungan. Walaupun pernyataan ini tidak
selamanya benar, patut diakui bahwa banyak sekali kegiatan penambangan yang
dapat menimbulkan kerusakan di tempat penambangannya.
Akan tetapi, perlu
diingat pula bahwa dilain pihak kualitas lingkungan di tempat penambangan
meningkat dengan tajam. Bukan saja menyangkut kualitas hidup manusia yang
berada di lingkungan tempat penambangan itu, namun juga alam sekitar menjadi tertata
lebih baik, dengan kelengkapan infrastrukturnya. Karena itu kegiatan
penambangan dapat menjadi daya tarik, sehingga penduduk banyak yang berpindah
mendekati lokasi penambangan tersebut.
Dampak penambangan
pasir ini, mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif terhadap kondisi
lingkungan, dampak positif diantaranya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
setempat dan membuka lapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya terdiri
dari meningkatnya polusi udara, dan kerusakan pada tanggul sungai.
1. Dampak Positif
a. Meningkatkan
pendapatan masyarakat
Kegiatan
penambangan pasir memberikan dampak terhadap tingkat pendapatan masyarakat, hal
ini terlihat pada masyarakat pengangguran mengakui bahwa adanya kegiatan
penambang pasir memberikan keuntungan yang sangat besar sehingga bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya.
b. Membuka lapangan
pekerjaan
Pada dasarnya
tingkat kehidupan ekonomi seseorang atau masyarakat ditentukan oleh
kesempatannya memperoleh sumber pendapatan, kesempatan kerja, dan kesempatan
berusaha. Namun pada kenyataannya masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah
yang menimbulkan tingkat ekonominya rendah diantaranya seperti sulitnya
mendapatkan pekerjaan. Kesempatan kerja di Desa Cikeusik semakin terbuka
setelah adanya kegiatan penambangan pasir yang memberikan dampak positif bagi
warga sekitar sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
c. Meningkatkan
daya kreativitas masyarakat
Penambangan pasir
sangatlah menguntungkan bagi masyarakat yang tinggal di dekat tempat penambagan
tersebut. Salah satu nya meningkatkat daya kreativitas masyarakat, masyarakat
dapat memanfaatkan pasir hasil galian untuk di buat kerajinan tangan, bahan
bangunan, dan masih banyak lagi.
2. Dampak Negatif
a. Meningkatnya
polusi udara
Terjadinya
peningkatan debu yang menyebabkan kualitas udara disekitar kawasan penambangan
menurun, sebagai akibat dari kendaraan truk yang mengangkut pasir serta tiupan
angin jika di lokasi tambang tersebut tidak ada vegetasi yang cukup. Kara
vegetasi yang berada di sekitar penambangan telah mati baik itu yang di tebang
ataupun mati karena polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan berat yang digunakan
di penambangan pasir dan pendangkalan aliran sungai jadi
warga sekitar harus menanggung resikonya.
b. Peningkatan
kebisingan
Peningkatan
kebisingan diakibatkan oleh aktivitas kendaraan truk, padahal sebelum adanya
penambangan pasir suasana dilokasi tersebut jauh dari kebisingan, dan
masyarakat masih dapat menghirup udara segar karena arus lalau lintas yang
tidak begitu ramai. Sama halnya dengan hewan - hewan yang sebelumnya berada di
sekitar tempat penambanagn, hewan tersebut mati karena kehabisan bahan makan
yang. Sebagian hewan ada yang melarikan diri mencari tempat baru untuk mencari
makanan demi mempertahankan keturunan dan juga kelangsungan hidupnya
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar